tag:blogger.com,1999:blog-92182125610424878052024-03-13T08:15:01.242+07:00JOESAFIRA blogtempat berbagi file gratisanJoesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.comBlogger272125tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-1466368876440990522012-06-21T11:49:00.002+07:002012-06-21T11:49:55.811+07:00Konsep pernikahan menurut beberapa ahli<div style="text-align: center;">
<b>PENGERTIAN PERKAWINAN</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Banyak konsep yang berbeda menjelaskan tentang definisi perkawinan. Definisi perkawinan akan berbeda antara definisi perkawinan menurut agama, defenisi perkawinan menurut hukum, ataupun definisi perkawinan menurut konsep “cinta”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Duvall dan Miller (1986) mendefinisikan perkawinan sebagai hubungan antara pria dan wanita yang diakui dalam masyarakat yang melibatkan hubungan seksual, adanya penguasaan dan hak mengasuh anak, dan saling mengetahui tugas masing-masing sebagai suami dan istri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Undang-Undang Perkawinan Pasal 1 No 1 menyatakan bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Munandar, 2001).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Sigelman (2003) mendefinisikan perkawinan sebagai sebuah hubungan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin dan dikenal dengan suami istri. Dalam hubungan tersebut terdapat peran serta tanggung jawab dari suami dan istri yang didalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan seksual, dan menjadi orang tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Dariyo (2003) perkawinan merupakan ikatan kudus antara pasangan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah menginjak atau dianggap telah memiliki umur cukup dewasa. Pernikahan dianggap sebagai ikatan kudus (holly relationship) karena hubungan pasangan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan telah diakui secara sah dalam hukum agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gardiner & Myers (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2004) menambahkan bahwa perkawinan menyediakan keintiman, komitmen, persahabatan, cinta dan kasih sayang, pemenuhan seksual, pertemanan dan kesempatan untuk pengembangan emosional seperti sumber baru bagi identitas dan harga diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan definisi perkawinan adalah ikatan lahir dan batin yang suci antara pria dan wanita yang melibatkan hubungan seksual, hak pengasuhan anak dan adanya pembagian peran suami – istri serta adanya keintiman, komitmen, persahabatan, cinta dan kasih sayang, pemenuhan seksual, pertemanan dan kesempatan untuk pengembangan emosional antara suami dan istri.</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-91602418433279995312012-06-16T22:39:00.000+07:002012-06-16T22:46:56.441+07:00Biografi K.H. Hasim Asy’ari<div style="text-align: center;">
<b>BIOGRAFI SINGKAT K.H. HASIM ASY'ARI</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
K.H. Hasim Asy’ari dilahirkan pada tanggal 14 Februari tahun 1981 M di Jombang Jawa Timur mula-mula beliau belajar agama Islam pada ayahnya sendiri K.H Asy’ari kemudian beliau belajar di pondok pesantren di Purbolinggo, kemudian pindah lagi ke Plangitan Semarang Madura dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sewaktu beliau belajar di Siwalayan Panji (Sidoarjo) pada tahun 1891, K.H Ya’kub yang mengajarnya tertarik pada tingkahlakunya yang baik dan sopan santunya yang harus, sehingga ingin mengambilnya sebagai menantu, dan akhirnyabeliau dinikahkan dengan putri kiyainya itu yang bernama Khadijah (Tahun 1892). Tidak lama kemudian beliau pergi ke Makkah bersama istrinya untuk menunaikan ibadah haji dan bermukim selama setahun, sedang istrinya meninggal di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kunjunganya yang kedua ke Makkah beliau bermukim selama delapan tahun untuk menuntut ilmu agama Islam dan bahasa Arab. Sepulang dari Makkah beliau membuka pesantren Tebuiring di Jombang (pada tanggal 26 Rabiul’awal tahun 1899 M)<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jasa K.H. Hasim Asya’ari selain dari pada mengembangkan ilmu di pesantren Tebuireng ialah keikutsertaanya mendirikan organisasi Nahdatul Ulama, bahkan beliau sebagai Syekul Akbar dalam perkumpulan ulama terbesar di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai ulama beliau hidup dengan tidak mengharapkan sedekah dan belas kasihan orang. Tetapi beliu mempunyai sandaran hidup sendiri yaitu beberapa bidang sawah, hasil peninggalanya. Beliau seorang salih sungguh beribadah, taat dan rendah hati. Beliau tidak ingin pangkat dan jabatan, baik di zaman Belanda atau di zaman Jepang kerap kali beliau deberi pangkat dan jabatan, tetapi beliau menolaknya dengan bijaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak alumni Tebuiring yang bertebarang di seluruh Indonesia, menjadi Kyai dan guru-guru agama yang masyhur dan ada diantra mereka yang memegang peranan penting dalam pemerintahan Republik Indonesia, seperti mentri agama dan lain-lain (K.H A. Wahid Hasyim, dan K.H Ilyas).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
K.H. Asy’ari wafat kerahmatullah pada tanggal 25 Juli 1947 M dengan meninggalkan sebuah peninggalan yang monumental berupa pondok pesantren Tebuiring yang tertua dan terbesar untuk kawasan jawa timur dan yang telah mengilhami para alumninya untuk mengembangkanya di daerah-daerah lain walaupun dengan menggunakan nama lain bagi pesantren-pesantren yang mereka dirikan.</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-55441295558879340122012-06-12T22:46:00.000+07:002012-06-12T22:46:55.975+07:00Pengertian prilaku adaptif<div style="text-align: center;">
<b>PRILAKU ADAPTIF</b></div>
<br />
<b>Pengertian</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Perilaku adaptif adalah kematangan diri dan sosial seseorang dalam melakukan kegiatan umum sehari-hari sesuai dengan usia dan berkaitan dng budaya kelompoknya.(Kelly,1978; Patton,1986; Reynolds,1987). Sedangkan menurut AAMD (the American Association on Mental Deficiency, 1983), Perilaku adaptif adalah tingkat kemampuan/kefektifan seseorang dalam memenuhi standar kemandirian pribadi & tanggung jawab sosial yang diharapkan untuk usia dan budaya kelompoknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut MEYERS, dkk (1979) perilaku adaptive adalah adaptive behavior at the very legt refers to a subject's typically exhhibited competenciens in adjustment to the culture as expected for hi/her age level, in or out of school. To be adaptive in behavior presupposes that one possesses the potential to be adaptive, but the degree and quality of actual adaptive behavior are not idential with potential.</div>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<b>Konsep Perilaku Adaptif</b><br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Keamampuan seseorang untk mengatasi secara efektif terhadap keadaan-keadaan yg tengah terjadi dalam masyarakat lingkungannya.</li>
<li style="text-align: justify;">Merupakan keamampuan sesorang untuk dapat melakukan: kebebasan pribadi (personal independence) dan kemampuan beradaptasi secara pribadi (personal adaption). (Nihira, 1969)</li>
<li style="text-align: justify;">Merupakan kemampuan untuk melakukan: fungsi otonomi (funcutional autonomy); tanggung jawab sosial (social responsibility); kemampuan penyesuaian terhadap orang-perorang (interpersonal adjusment). (Lambert & Nicoll,1976)</li>
<li style="text-align: justify;">Merupakan bentuk kemampuan seseorang yg berkaitan dengan: fungsi kemandirian (independent functioning) untuk mencapai keberhasilan melaksanakan tugas sesuai dengan usia dan harapan masyarakat sekitar. Seperti membersikan diri, menggunakan toilet, makan, berpakaian, bepergian dan sebagainya. Dan tanggung jawab pribadi (personal responsibility). Serta mampu memantau perilaku pribadinya dan dapat menerima semua resiko/tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan: tercermin dalam pembuatan keputusan dan pemilihan tingkah laku. Tanggung jawab sosaial (social responsibility) seperti menerima tanggung jawab sebagai anggota kelompok/masyarakat dan melaksanakan tingkah laku yang sesuai dengan harapan kelompok/masyarakat: penyesuaian sosial terhadap lingkungan, perkembangan emosional, kemandirian ekonomi, tanggungjawb sebagai warganegara. (Leland, 1978)</li>
</ul>
<br />
Ada dua hal pokok dalam perilaku adaptif, yaitu:<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Personal living skills | menyangkut keterampilan menolong diri (makan, berpakaian, pergi kekamar mandi) – keterampilan sensorimotor – memelihara barang milik sendiri.</li>
<li style="text-align: justify;">Social living skills | menyangkut keterampilan sosial (keterampilan menilai lingkungan secara tepat, berhubungan dng tata krama), menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki dalam kehidupan sehari-hari (memahami arah untuk bepergian, menggunakan uang) dan keterampilan menyesuaikan diri dengan lingkungan terdekat.</li>
</ul>
<br />
<i>Area Spesifikasi Perilaku Adaptif</i><br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Menolong diri (self-help) dan penampilan diri(personal appearance).</li>
<li style="text-align: justify;">Perkembangan fisik (physical development): ketrampilan motorik kasar dan halus.</li>
<li style="text-align: justify;">Komunikasi (communication): bahasa reseptif dan ekspresif.</li>
<li style="text-align: justify;">Keterampilan personal dan sosial (personal, social skills): keterampilan bermain, berinteraksi, partisipasi dalam kelompok,dan sebagainya.</li>
<li style="text-align: justify;">Keberfungsuian/fungsi kognitif (cognitive functioning): pra akademik (mengenal warna, bentuk, dan sebagainya), membaca, menulis, fungsi angka, waktu, uang dan lain-lain.</li>
<li style="text-align: justify;">Merawat Kesehatan (health care) dan kesejahteraan personal (personal welfare).</li>
<li style="text-align: justify;">Kecakapan konsumen (consumer skills)</li>
<li style="text-align: justify;">Keterampilan domestik (domestic skills): merawat pakaian, keterampilan memasak, membersihkan rumah, dan sebagainya.</li>
<li style="text-align: justify;">Orientasi kemasyarakatan (community orientation): keterampilan bepergian, menggunakan telepon, dan sebagainya.</li>
<li style="text-align: justify;">Keterampilan vokasional (vocational skills): keselamatan kerja, kebiasaan dan sikap kerja.</li>
</ul>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-83392416595653198262012-06-09T16:49:00.000+07:002012-06-09T16:49:07.347+07:00Tiga lingkungan yang membentuk karakter pada manusia<div style="text-align: center;">
<b>TIGA LINGKUNGAN YANG MEMBENTUK KARAKTER PADA MANUSIA</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat, perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam perspektip ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %, dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;; keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi, tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga, sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Kerangkeng”. Mereka tidak tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hidupnya mereka berusaha keras melakukan apa yang seakan-akan mereka inginkan, padahal sebenarnya keinginan sosial. Mereka sibuk meladeni keinginan orang lain sampai lupa akan keinginan sendiri. Rumah, pakaian, kosmetik, kendaraan, model rambut dan gaya hidup lainnya disesuaikan dengan pesanan sosial. Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat, perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam perspektip ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %, dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;; keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi, tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga, sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Kerangkeng”. Mereka tidak tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hidupnya mereka berusaha keras melakukan apa yang seakan-akan mereka inginkan, padahal sebenarnya keinginan sosial. Mereka sibuk meladeni keinginan orang lain sampai lupa akan keinginan sendiri. Rumah, pakaian, kosmetik, kendaraan, model rambut dan gaya hidup lainnya disesuaikan dengan pesanan sosial. Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-1449309516985201462012-05-26T03:35:00.001+07:002012-05-26T03:35:33.518+07:00Prinsip-prinsip teori Gestalt<div style="text-align: center;">
<b>PERINSIP-PRINSIP TEORI GESTALT</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Teori Gestalt mempunyai prinsip-prinsip khusus yang berbeda dengan teori-teori psikologi lainnya. Dalam menjelaskan fenomena psikologis, psikologi gestalt menganut prinsip-psinsip seperti yang akan dijelaskan dibawah ini. Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Prinsip-prinsip pengorganisasian:</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Principle of Proximity: bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu. </li>
<li style="text-align: justify;">Principle of Similarity: bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu. </li>
<li style="text-align: justify;">Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk sebelumnya<a name='more'></a></li>
<li style="text-align: justify;">Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola</li>
<li style="text-align: justify;">Principle of Closure/ Principle of Good Form: bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap. </li>
<li style="text-align: justify;">Principle of Figure and Ground: yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure. Contoh: perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi. </li>
<li style="text-align: justify;">Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks. </li>
</ol>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-58999081538248431172012-05-15T23:26:00.002+07:002012-05-15T23:28:56.519+07:00Biografi Jean Peaget<div style="text-align: center;">
<b>BIOGRAFI JEAN PIAGET</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jean Piaget dilahirkan di Neuchâtel, Swiss, pada tanggal 9 Agustus 1896. Nya. Ayah, Arthur Piaget, adalah seorang profesor sastra Abad Pertengahan dengan bunga lokal dalam sejarah ibunya, Rebecca Jackson, cerdas dan energik, tapi Jean ditemukan padanya sedikit neurotik – kesan bahwa ia berkata memimpin berminat pada psikologi, namun jauh dari patologi! Anak tertua, dia cukup mandiri dan menaruh minat awal di alam, terutama mengumpulkan kerang. Ia menerbitkan pertamanya “kertas” ketika ia sepuluh – halaman account salah satu penampakan-Nya dari burung gereja albino.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mulai menerbitkan dengan sungguh-sungguh di sekolah tinggi tentang topik favoritnya, moluska.. Dia sangat senang untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu dengan direktur Nuechâtel’s Museum Sejarah Alam, Mr Godel pekerjaan-Nya jadi terkenal di kalangan mahasiswa Eropa moluska, yang beranggapan ia dewasa! Semua ini pengalaman awal dengan ilmu pengetahuan terus dia pergi, katanya, dari “iblis filsafat.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian pada masa remaja, ia menghadapi sedikit krisis iman: Didorong oleh ibunya untuk menghadiri pelajaran agama, ia menemukan argumen keagamaan kekanak-kanakan. Belajar berbagai filsuf dan aplikasi logika, ia mendedikasikan dirinya untuk menemukan penjelasan biologis “pengetahuan.” Pada akhirnya, filosofi gagal untuk membantunya dalam pencariannya, jadi ia berpaling ke psikologi.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah SMA, ia melanjutkan ke Universitas Neuchâtel. Terus menerus belajar dan menulis, ia menjadi sakit-sakitan, dan harus pensiun ke pegunungan selama setahun untuk memulihkan diri. Ketika ia kembali ke Neuchâtel, ia memutuskan akan menuliskan filsafatnya. Poin mendasar menjadi inti untuk kehidupan seluruh karyanya: “Dalam semua bidang kehidupan (organik, mental, sosial) terdapat ‘kualitatif berbeda totalities’ dari bagian mereka dan memaksa mereka sebuah organisasi.” bentuk Prinsip ini dasar nya filsafat strukturalis, karena akan untuk Gestaltists, teori, Sistem, dan banyak </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1918, Jean Piaget menerima gelar Doktor dalam Ilmu dari Universitas Neuchâtel.. Dia bekerja selama setahun psikologi di laboratorium di Zurich dan terkenal psikiatri Bleuler di klinik Selama periode ini, ia diperkenalkan pada karya-karya Freud, Jung, dan lain-lain. Pada 1919, ia mengajar psikologi dan filsafat di Sorbonne di Paris.. Di sini ia bertemu Simon (dari-Binet Simon terkenal) dan melakukan penelitian intelijen untuk menguji Dia tidak peduli untuk hak-atau-salah “gaya” dari cerdas tes dan mulai mewawancarai subyek di sebuah sekolah anak laki-laki bukan, dengan menggunakan teknik wawancara psikiatri yang ia pelajari tahun sebelumnya. Dengan kata lain, ia mulai bertanya bagaimana anak-anak beralasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1921, artikel pertamanya tentang psikologi kecerdasan diterbitkan dalam Journal de penghibur.. Pada tahun yang sama, ia menerima posisi di Institut JJ Rousseau di Geneva Di sini ia mulai dengan murid-muridnya untuk penelitian penalaran anak SD menjadi ini. Penelitian pertama lima buku-buku psikologi anak. Meskipun ia menganggap sifatnya ini bekerja sangat awal, ia terkejut oleh publik reaksi positif yang kuat bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biografi Jean Piaget</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1923, ia menikah dengan salah satu rekan kerja muridnya, Valentine Châtenay;. Pada tahun 1925 pertama mereka, anak perempuan lahir pada tahun 1927, putri kedua mereka lahir, dan pada tahun 1931, hanya anak mereka lahir. Mereka segera menjadi fokus pengamatan intens oleh Piaget dan istrinya. Penelitian ini menjadi tiga buku!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 1929, Jean Piaget mulai bekerja sebagai Direktur Biro Pendidikan Internasional, mengirim dia akan terus sampai 1967. Ia juga memulai riset skala besar dengan A. Szeminska, E. Meyer, dan terutama barbel Inhelder, yang akan menjadi kolaborator utamanya ,. Piaget perlu dicatat, sangat berpengaruh dalam membawa perempuan ke dalam psikologi eksperimental. Beberapa dari karya ini, bagaimanapun, tidak akan menjangkau dunia luar Swiss hingga Perang Dunia II sudah berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1940, Ia menjadi ketua Experimental Psikologi, Direktur laboratorium psikologi, dan presiden Masyarakat Swiss Psikologi ini. Pada tahun 1942, ia memberikan serangkaian kuliah di College de France, selama pendudukan Nazi di Perancis. kuliah menjadi The Psychology of Intelligence. Pada akhir perang, ia diangkat sebagai Presiden Komisi Swiss UNESCO.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga selama periode ini, ia menerima sejumlah gelar kehormatan. Ia menerima salah satu dari Sorbonne pada tahun 1946, University of Brussels dan Universitas Brasil pada tahun 1949, di atas merupakan salah satu awal dari Harvard pada tahun 1936. Dan, pada tahun 1949 dan 1950, ia menerbitkan sintesis nya, Pengantar Epistemologi Genetika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1952, ia menjadi profesor di Sorbonne.. Pada tahun 1955, dia menciptakan International Center for Genetic Epistemologi, di mana ia menjabat sebagai direktur sisa hidupnya Dan, pada tahun 1956, dia menciptakan Sekolah Ilmu di Universitas Jenewa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia terus bekerja pada teori umum tentang struktur dan mengikat pekerjaan psikologis untuk biologi selama bertahun-tahun lebih banyak. Demikian juga, ia melanjutkan pelayanan publik melalui UNESCO sebagai delegasi Swiss. Menjelang akhir kariernya, ia telah menulis lebih dari 60 buku dan banyak ratusan artikel. Dia meninggal di Jenewa, 16 September 1980,, salah satu psikolog yang paling signifikan abad kedua puluh.</div>
<br />
<b>Sumber : <a href="http://belajarpsikologi.com/biografi-jean-piaget/">http://belajarpsikologi.com/biografi-jean-piaget/</a></b>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-31012507580202091432012-05-13T22:26:00.002+07:002012-05-13T22:33:33.693+07:00Landasan sosial dan individual pendidikan<div style="text-align: center;">
<b>LANDASAN SOSIAL DAN INDIVIDUAL PENDIDIKAN</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan sebagai gejala sosial dalm kehidupan mempunyai landasan individual, sosial dan cultural. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil beralngsung dalam skala relatif tebatas seperti antara sesama sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap. Manusia berkembang sebagai individu menjadi pribadi yang unik yang bukan duplikat pribadi lain. Tidak ada manusia yang diharap mempunyai kepribadian yang sama sekalipun keterampilannya hampir serupa.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya individu dan kelompok yang berbeda-beda diharapkan akan mendorong terjadinya perubahan masyarakat dengan kebudayaannya secara progresif. Pada tingkat dan skala mikro pendidikan merupakan gejala sosial yang mengandalkan interaksi manusia sebagai sesama (subyek) yang masing-masing bernilai setara. Tidak ada perbedaan hakiki dalam nilai orang perorang karena interaksi antar pribadi (interpersonal) itu merupakan perluasan dari interaksi internal dari seseorang dengan dirinya sebagai orang lain, atau antara saya sebagai orang kesatu (yaitu aku) dan saya sebagai orang kedua atau ketiga (yaitu daku atau-ku; harap bandingkan dengan pandangan orang Inggris antara I dan me).<br />
<a name='more'></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada skala makro pendidikan berlangsung dalam ruang lingkup yang besar seperti dalam masyarakat antar desa, antar sekolah, antar kecamatan, antar kota, masyarakat antar suku dan masyarakat antar bangsa. Dalam skala makro masyarakat melaksanakan pendidikan bagi regenerasi sosial yaitu pelimpahan harta budaya dan pelestarian nilai-nilai luhur dari suatu generasi kepada generasi muda dalam kehidupan masyarakat. Diharapkan dengan adanya pendidikan dalam arti luas dan skala makro maka perubahan sosial dan kestabilan masyarakat berangsung dengan baik dan bersama-sama. Pada skala makro ini pendidikan sebagai gejala sosial sering terwujud dalam bentuk komunikasi terutama komunikasi dua arah. Dilihat dari sisi makro, pendidikan meliputi kesamaan arah dalam pikiran dan perasaan yang berakhir dengan tercapainya kemandirian oleh peserta didik.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Maka pendidikan dalam skala makro cenderung dinilai bersifat konservatif dan tradisional karena sering terbatas pada penyampaian bahan ajar kepada peserta didik dan bisa kehilangan ciri interaksi yang afektif.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Tags : Landasan sosial, individual pendidikan, skala mikro pendidikan, skala makro pendidikan</b></div>
<br />
<b>Url perujuk : <a href="http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/05/landasan-sosial-dan-individual.html">http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/05/landasan-sosial-dan-individual.html</a> </b>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-35874529929523053412012-05-10T18:50:00.000+07:002012-05-10T18:59:06.201+07:00Karakteristik Mental Yang Sehat<div style="font-family: inherit; text-align: center;">
<b><span style="font-size: small;">KARAKTERISTIK MENTAL YANG SEHAT</span></b></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b>1. Terhindar dari Gangguan Jiwa</b></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu: </span></div>
<ol style="font-family: inherit;">
<li><span style="font-size: small;">Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak.</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b>2.</b></span><span style="font-size: small;"> <b>Dapat menyesuaikan diri</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;">Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan <i>(needs satisfaction),</i> dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma agama.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b>3.</b></span><span style="font-size: small;"> <b>Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;">Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b>4.</b></span><span style="font-size: small;"> <b>Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;">Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;">Karakteristik pribadi yang sehat mentalnya juga dijelaskan pada tabel sebagai berikut (Syamsu Yusuf LN ; 1987).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><br />
</span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; font-family: inherit; margin-left: 36pt;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 111.15pt;" valign="top" width="148"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>ASPEK PRIBADI</b></span></div>
</td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 269.35pt;" valign="top" width="359"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>KARAKTERISTIK</b></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 111.15pt;" valign="top" width="148"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Fisik</b></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 269.35pt;" valign="top" width="359"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Perkembangannya normal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berfungsi untuk melakukan tugas-tugasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sehat, tidak sakit-sakitan.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 111.15pt;" valign="top" width="148"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Psikis</b></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 269.35pt;" valign="top" width="359"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Memiliki Insight dan rasa humor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Memiliki respons emosional yang wajar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Mampu berpikir realistik dan objektif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Terhindar dari gangguan-gangguan psikologis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Bersifat kreatif dan inovatif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Bersifat terbuka dan fleksibel, tidak difensif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1.7pt;">
<span style="font-size: small;">Memiliki perasaan bebas untuk memilih, menyatakan pendapat dan bertindak.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 111.15pt;" valign="top" width="148"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Sosial</b></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 269.35pt;" valign="top" width="359"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang (affection) terhadap orang lain, serta senang untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan (sikap alturis).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh cinta kasih dan persahabatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bersifat toleran dan mau menerima tanpa memandang kelas sosial, tingkat pendidikan, politik, agama, suku, ras, atau warna kulit.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 111.15pt;" valign="top" width="148"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Moral-Religius</b></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 269.35pt;" valign="top" width="359"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Beriman kepada Allah, dan taat mengamalkan ajaran-Nya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jujur, amanah (bertanggung jawab), dan ikhlas dalam beramal.</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;">Uraian diatas, menunjukan ciri-ciri mental yang sehat, sedangkan yang tidak sehat cirinya sebagai berikut : </span></div>
<ol style="font-family: inherit;">
<li><span style="font-size: small;">Perasaan tidak nyaman (inadequacy)</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Perasaan tidak aman (insecurity)</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kurang memahami diri (self-understanding)</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ketidakmatangan emosi</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kepribadiannya terganggu</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61).</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt;">
<span style="font-size: small;">Syamsu Yusuf. 2009. <i>Mental Hygiene</i>. Bandung : Maestro</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt;">
<span style="font-size: small;"> Url rujukan : <a href="http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html">http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html </a></span></div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-90943352667743801432012-05-10T18:45:00.001+07:002012-05-10T18:46:59.108+07:00Pengertian Kesehatan Mental<div style="text-align: center;">
<b>PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait dengan (1) bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari; (2) bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan (3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesehatan mental tertentang dari yang baik sampai dengan yang buruk, dan setiap orang akan mengalaminya. tidak sedikit orang, pada waktu-waktu tertentu mengalami masalah-masalah kesehatan mental selama rentang kehidupannya. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik). ”upaya memeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mentak tidak sakit”. <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Alexander Schneiders : ”suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis”.Carl Witherington : ”ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat”. </div>
<br />
Url rujukan : <a href="http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html">http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html</a>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-47409700639047750332012-05-10T18:19:00.001+07:002012-05-10T18:19:34.672+07:00Musik Sebagai Alat Konseling<div style="text-align: center;">
<b>MUSIK SEBAGAI ALAT KONSELING</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya , "Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul meresa legs dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur daripadanya" (I Samuel 16:23b<span class="ext"></span>): Kualitas musik yang,ikut ambil andil terhadap fungsi-fungsi ungkapan perhatian adalah, strukturnya dan urutan matematis yang ditujukan kepada ketidakberesan dalam kehidupan seseorang. Berperan carte dalam suatu pengalaman musikal, seperti menyanyi, dapat menghasilkan integrasi pribadi mempersatukan tubuh, pikiran, dan roh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi penyanyi dalam sebuah kelompok, musik memberikan suatu komunikasi yang intim dan emosional antara pemimpin dan, anggota kelompok secara individu dan antara anggota itu sendiri yang terjadi bahkan ketika hubungan antar pribadi terbatas atau/dan pecah. Musik dapat mempersatukan suatu kelompok yang beraneka ragam menjadi suatu unit yang fungsional. Fungsi musik sebagai ungkapan perhatian dapat dilihat dalam hal musik dialami sebagai suatu pemberian dari orangorang yang kelihatannya tidak` memilki apa-apa.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Musik sebagai Terapi dan Ungkapan Perhatian.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan musik sebagai ungkapan perhatian dan suatu terapi tambahan bagi konseling pastoral melibatkan integrasi dari beberapa disiplin sejarah: pendidikan musik, pelayanan musik, dan terapi musik. Terapi musik merupakan yang paling muda dari ketiga bidang ini dan yang langsung berhubungan dengan aplikasi klinis musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata "terapi" dalam konteks ini berarti lebih daripada sekadar "penyembuhan suatu penyakit". Tetapi, dalam zaman stres, penuh keraguan, penuh perpecahan, putus asa, dan kekalahan ini, musik dapat disebut sebagai terapi yang menstimulasi, rnemulihkan, menghidupkan, mempersatukan, membuat seseorang peka, menjadi saluran dan memerdekakan. Terapi musik memiliki suatu kapasitas yang unik dan mapan sehingga memungkinkan terjadinya perubahan hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Musik merupakan bagian dari musik temporal, yaitu bahwa musik hadir. dalam tari dan drama. Musik mengandung kumpulan yang sistematis dan teratur dari berbagai komponen suara - irama, melodi, dan keselarasan - untuk dapat dilihat den dinikmati. Musik, seperti bentuk seni lainnya, merupakan ekspresi yang penuh gaya. Musik melibatkan pengelolaan serta keterampilan dari materi artistik sehingga dapat menyajikan atau mengkomunikasikan suatu hal tertentu, gagasan, atau keadaan perasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Musik dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang sejarah, teori, filsafat, estetika, atau fungsional. Musik, yang fungsi utamanya lebih bersifat sociologi atau psikologis daripada estetika murni, adalah musik fungsional. Dengan perkataan lain, kapanpun musik digunakan dengan tujuan utama lebih menitikberatkan pada musik nya, maka musik telah digunakan secara fungsional. Penggunaan musik secara estetika, di pihak lain, merupakan "musik demi musik belaka" atau "musik demi kepuasan artistik". Sebenarnya kebanyakan musik berfungsi sebagai kedua hal tersebut pada batas tertentu sehingga suatu klasifikasi yang eksak kadang-kadang sulit diperoleh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu pembedaan seharus nya dibuat antara penggunaan musik secara terapis dalam suatu cara yang informal dan tanpa bentuk dan penggunaan terapi musik sebagai suatu dimensi khusus dari suatu cara terapi yang terintegrasi. Multimula pengalaman musikal dapat dipilih sendiri oleh pasien atau diusuikan oleh terapis, dan mungkin dapat memasukkan aktivitas-aktivitas seperti peran serta dalam paduan suara gereja atau koor umum, menghadiri pagelaran konser, ikut pelajaran musik, dan lain-lain, nrengingat terapi musik - formal sering menggunakan irama sederhana den instrumen perkusi yang dapat dimainkan oleh hampir setiap orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sebuah klinik, seseorang dapat juga memperoleh pengalaman musikal dengan "nilai terapetis" yang tidak akan merupakan terapi musik formal. Misalnya, mereka dapat berpartisipasi dalam nyanyi bersama dalam acara rekreasi, mendengarkan rekaman musik yang inspirational atau menyanyikan lagu pujian di sisi tempat tidur pasien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di pihak lain, terapi musik, sebagai disiplin saintifik, menyangkut pemanfaatan secara hati-hati dan intensional dari semua dinamika yang dalam dan potensial yang berhubungan dengan pengalaman musikal, termasuk memilih, memasang, dan memainkan musik itu sendiri, selain hubungan dengan interaksi antara terapis dan pasien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam arti yang lebih formal, terapi musik dapat dijabarkan sebagai suatu aktivitas kelompok secara umum dari lingkungan pergaulan terapetik dalam bentuk kelompok nyanyi, koor atau ensambel musik, dan kelas apresias musik atau secara per seorangan dapat ditujukan kepada pasien tertentu berdasarkan kebutuhan terapi mereka yang unik dan kecakapan dalam bentuk vokal atau latihan instrumen dan teori musik dan pelajaran komposisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pilihan materimusik, medium musik, tingkat kompeksitas, dan sasaran terapetik merupakan suatu keputusan dan kerja sama terapis, terapis musik, dan pasien. Seperti dalam semua cara terapi, terapi musik menyangkut penilaian terhadap pasien, aktivitas yang akan dilakukan (termasuk sasaran), pengalaman terapetik, dan evaluasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang terapi musik dapat digabungkan secara efektif dengan aktivitas seni lain yang kreatif, misalnya, menari, psikodroma, puisi dan tulisan kreatif, melukis dan membuat patung dan bermacam bentuk terapi pertukangan (kerajinan tangan,. perkayuan, dan hortikultura). Selanjutnya, setiap terapi tambahan dapat menjadi kapasitas yang unik untuk menstimulasi. dan mengaktualisasikan potensi kreatif yang dimiliki individu. Secara psikologis, semua bentuk eskpresi artistik memiliki kapasitas untuk memberi kepuasan kebutuhan akan ego dasar dari individu terutama, untuk merasa memiliki, mencapai, meng ungguli, memuja, memimpikan, mengasihi dan dikasihi, dan mengembangkan suatu citra diri yang positif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi musik menempati posisinya yang kuat di antara terapi-terapi seni kreatif karena beberapa alasan. Pertama, musik secara tradisional dan secara benar disebut sebagai "bahasa universal". Setiap kultur memiliki tradisi musikal yang mencakup seluruh bidang kehidupan agama, social, estetika, dan komersial. Kedua, musik merupakan seni yang serba guna dan dapat diperoieh. Hampir setiap orang dapat terlibat dalam aktivitas musik dengan kadar kemampuan yang sama. Akhirnya yang ketiga, musik terutama musik vokal dengan gabungan musik dan puisi, mampu mengekspresikan dan membangkitkan seluruh tangga nada emosi, nilai-nilai, aspirasi, serta pengalaman manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Musik sebagai Terapi Tingkah Laku</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terapi musik lebih daripada sekadar penghiburan, lebih daripada sekadar pengalaman yang mendidik atau suatu aktivitas sosial, walaupun pada batas tertentu, berfungsi sebagai penghiburan, bersifat mendidik, dan maksud-maksud sosial. Secara tehnis, terapi musik telah didefinisikan sebagai "suatu sistem yang telah dikembangkan secara maksimal untuk menstimulasi dan mengarahkan tingkah laku untuk mencapai sasaran terapi yang benar-benar jelas. Salah satu penyajian yang terbaik dan paling singkat dari kerangka konseptual ini adalah yang diberikan oleh William Sears dalam makalahnya yang berjudul "Proces in Music Therapy":</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>a. Musik memberikan pengalaman di dalam struktur. Sasarannya ialah untuk memperpanjang komitmen kepada aktivitas, untuk membuat aneka ragam komitmen, dan mestimulasi kesadaran akan manfaat yang diperoleh. Dengan cara yang tidak memaksa, musik menuntut tingkah laku yang sesuai dengan urutan waktu, realitas yang teratur, kecakapan yang teratur, dan pengaruh yang teratur. Musik menimbulkan gagasan dan asosiasi ekstra musikal.</li>
<li>b. Musik memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri. Pengalaman mempengaruhi sikap, perhatian, nilai-nilai, dan pengertian seseorang. Sasaran harus memberikan kepuasan sehingga seseorang akan berusaha untuk memperoleh lebih banyak pengalaman serupa yang aman, baik, dan nikmat. Musik menyediakan kesempatan untuk ekspresi diri dan untuk memperoleh kecakapan baru yang memperkaya citra diri (terutama bagi yang memiliki handikap).</li>
<li>c. Musik memberikan pengalaman dalam, hubungan anter pribadi. Musik merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok di mana individu telah mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan kelompok. Sasarannya ialah untuk memperbanyak jumlah anggota dalam kelompok, menambah jangkauan, dan variasi interaksi, dan menyediakan pengalaman yang akan memudahkan melakukan adaptasi terhadap kehidupan di luar lembaga. Pengalaman kelompok memungkinkan seseorang berbagi rasa secara intens dalam cara-cara yang secara sosial dapat diterima, musik memberkan penghiburan dan rekreasi, yang diperlukan bagi lingkungan terapi secara umum. Bantuan pengalaman. dalam pengembangan kecakapan sosial secara realitisk dan pola tingkah laku pribadi yang dapat diterima secara lembaga dan kelompok sebaya dalam masyarakat.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
yang jelas, terapi musik profesional kebanyakan dipraktekkan secara efektif oleh seseorang yang telah dilatih secara khusus dalam disiplin ini. Seorang terapis musik yang sudah memiliki izin praktek, memiliki orientasi yang, seimbang dalam berbagai bidang dan pendidikan musik, kemanusiaan, dan ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia, selain keahlian terapi musik secara kedokteran dalam sebuah pusat,latihan klinis yang baik. Pemanfaatan seni kreatif dalam. cara yang inovatif memberikan suatu tantangan baru dan iringan kepada para pendeta, pemusik, dan bermacam-macam terapis kepada tiga kelompok di etas tantangannya sama, yaitu untuk lebih memperhatikan kehidupan pribadi seseorang pasien dan secara psikologis lebih menyadari akan peran profesional yang lebih kaya, kebutunhan kompleks dari orang-orang yang dilayani mereka, dan kedalaman dimensi dari semua media artistik (terutama musik, tari dan drama).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan-perkembangan mutakhir ini juga menyiratkan bahwa struktur dari pelayanan melalui lembaga perlu diperluas dan diperkaya. Ada suatu kebutuhan untuk melaksanakannya dalam suatu lembaga serupa dengan "konsep pelayanan berganda" yang ada dalam gereja setempat. Observasi religius dan proses penciptaan musik selalu berhubungan erat. Kualitas dari karya yang objektif, rasional, dan konseptual selalu dipersulit dan diintensifkan oleh kualitas musik dan tari yang subjektif, yang secara relatif tidak rasional, dan emosional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam latar belakang lembaga, baik kaum profesional religius (pendeta, konselor) dan kaum profesional musik (pelayanan musik, terapis musik) belajar untuk memandang dan melakukan tugas terhormat. mereka sebagai bagian yang unik tetapi pokok dari suatu perawatan seutuhnya. Pendekatan multi disiplin dan seutuhnya akan menjadi tanda dari perawatan institusional yang terbaik. Terlebih dari itu, konsep-konsep inovatif ini sudah diterapkan dalam rrang lingkup jemaat setempat dengan basil yang positif. (RAS)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: J.N. Sims, Music as a Mode of Care`, dalam Dictionary of Pastoral Care and Calnseling, ed. Rodney J. Hunter, (Nashville, Abington Rress. 1990).</div>
<br />
Sumber : Sahabat Gembala, edisi Juli 1992, hal. 38-46<br />
<br />
Url rujukan : <a href="http://gema.sabda.org/musik_sebagai_alat_konseling">http://gema.sabda.org/musik_sebagai_alat_konseling</a><br />
<b><br />
Tags: Musik sebagai alat konseling, musik berperan dalam konseling, konseling melalui musik, </b>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-6568486860652536302012-05-07T10:32:00.001+07:002012-05-07T10:38:16.772+07:00Tingkat Kesadaran<div style="text-align: center;">
<b>TINGKAT KESADARAN</b></div>
<br />
<b>Pengertian</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..</li>
<li>Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.</li>
<li>Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.</li>
<li>Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.</li>
<li>Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.</li>
<li>Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).<a name='more'></a></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala. Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem aktivitas reticular mengalami injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan medis pasien. Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari vital sign.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyebab Penurunan Kesadaran</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia)</li>
<li style="text-align: justify;">Kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok)</li>
<li style="text-align: justify;">Penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis)</li>
<li style="text-align: justify;">Pada keadaan hipo atau hipernatremia</li>
<li style="text-align: justify;">Dehidrasi; asidosis, alkalosis</li>
<li style="text-align: justify;">Pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia; peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak)</li>
<li style="text-align: justify;">Infeksi (encephalitis); epilepsi.</li>
</ol>
<b>Mengukur Tingkat Kesadaran</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil seobjektif mungkin adalah menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale). GCS dipakai untuk menentukan derajat cidera kepala. Reflek membuka mata, respon verbal, dan motorik diukur dan hasil pengukuran dijumlahkan jika kurang dari 13, makan dikatakan seseorang mengalami cidera kepala, yang menunjukan adanya penurunan kesadaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metoda lain adalah menggunakan sistem AVPU, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert), berespon dengan kata-kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain), atau pasien tidak sadar sehingga tidak berespon baik verbal maupun diberi rangsang nyeri (unresponsive).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu skala ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness), bingung / kacau (confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon (unresponsiveness).</div>
<br />
<br />
<b>Sumber : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/tingkat-kesadaran.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/tingkat-kesadaran.html</a></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan</b> : <b>Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a></b> <b>dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</b></div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-33481550546593397322012-05-05T22:26:00.002+07:002012-05-07T10:31:46.926+07:00Dehidrasi<div style="text-align: center;">
<b>DEHIDRASI</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengertian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, terdiri dari :</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dehidrasi hipertonik yaitu : hilangnya air lebih banyak dari natrium.</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dehidrasi isotonik yaitu : hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dehidrasi hipotonik yaitu : hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).</li>
</ul>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9218212561042487805" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dehidrasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kekurangan cairan atau dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Tentu, mekanisme tubuh manusia yang sangat dinamis menjaga manusia untuk terhindar dari kekurangan banyak cairan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu, misalnya rasa haus akan muncul. Tubuh lalu menghasilkan hormon anti-diuretik (ADH) untuk mereduksi produksi kencing di ginjal. Tujuannya menjaga agar cairan yang keluar tidak banyak. Nah, air yang kita minum umumnya cukup untuk mengganti cairan yang hilang saat beraktivitas normal seperti bernapas, berkeringat, buang air kecil, atau buang air besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dehidrasi kebanyakan disebabkan kondisi tertentu. Misalnya penyakit macam diare, muntah, dan diabetes, atau berkeringat berlebihan dan tidak segera menggantinya dengan minum. Saat dehidrasi, tubuh tidak hanya kehilangan air, tapi juga kehilangan elektrolit dan glukosa. Tak heran tubuh akan langsung merespons dehidrasi awal (kehilangan sekitar 2 persen cairan tubuh). Mulanya adalah rasa haus yang teramat sangat. Mulut dan lidah kering, air liur pun berkurang. Produksi kencing pun menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila hilangnya air meningkat menjadi 3-4 persen dari berat badan, terjadi penurunan gangguan performa tubuh. Suhu tubuh menjadi panas dan naik, biasanya diikuti meriang. Tubuh menjadi sangat tidak nyaman. Nafsu makan hilang, kulit kering dan memerah, dan muncul rasa mual.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika cairan yang hilang mencapai 5 persen-6 persen dari berat badan, frekuensi nadi meningkat, denyut jantung menjadi cepat. Frekuensi pernapasan juga makin tinggi, napas jadi memburu. Yang terjadi selanjutnya adalah penurunan konsentrasi, sakit kepala, mual, dan rasa mengantuk yang teramat sangat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kehilangan cairan tubuh 10 persen-15 persen dapat menyebabkan otot menjadi kaku, kulit keriput, gangguan penglihatan, gangguan buang air kecil, dan gangguan kesadaran. Dan apabila mencapai lebih dari 15 persen akan mengakibatkan kegagalan multi-organ dan mengakibatkan kematian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala Dehidrasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :</i></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dehidrasi ringan</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Muka memerah</li>
<li>Rasa sangat haus</li>
<li>Kulit kering dan pecah-pecah</li>
<li>Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya</li>
<li>Pusing dan lemah</li>
<li>Kram otot terutama pada kaki dan tangan</li>
<li>Kelenjar air mata berkurang kelembabannya</li>
<li>Sering mengantuk</li>
<li>Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Dehidrasi sedang</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Tekanan darah menurun</li>
<li>Pingsan</li>
<li>Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung</li>
<li>Kejang</li>
<li>Perut kembung</li>
<li>Gagal jantung</li>
<li>Ubun-ubun cekung</li>
<li>Denyut nadi cepat dan lemah</li>
</ul>
3. Dehidrasi Berat<br />
<ul style="text-align: justify;">
<li>Kesadaran berkurang</li>
<li>Tidak buang air kecil</li>
<li>Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab</li>
<li>Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba</li>
<li>Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur</li>
<li>Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tips untuk mengatasi dehidrasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum minimal 8 gelas (± 2 liter ) air setiap hari yang bisa didapat dari :</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Air putih yang higienis/air mineral : Air putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium, sulfur, dan klorida.</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Air berion : Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Jus buah : Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Hindari minuman berkafein dan yang mengandung alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3. Hindari minuman yang mengandung carbonat karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah pemenuhan konsumsi cairan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kenakan pakaian berwarna terang, yang menyerap dan berukuran pas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Usahakan berada di tempat yang sejuk, terlindungi dari matahari dan lindungi kulit dengan sunblock kapan saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit. Jika Anda mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan beristirahatlah di tempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk menggantikan air yang hilang dari tubuh Anda.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/dehidrasi.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/dehidrasi.html</a></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan</b> : <b>Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a></b> <b>dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</b></div>
<br />Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-88908406444047691662012-05-05T22:17:00.001+07:002012-05-05T22:17:46.430+07:00Batu Ginjal<div style="text-align: center;">
<b>BATU GINJAL</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengertian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu ginjal ( nephrolithiasis ) adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kalik ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pelvis dan kalik renal. Jika batu terbentuk di dalam kandung kemih disebut urolitiasis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9218212561042487805" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala Batu Ginjal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis sehingga bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
Diagnosa Batu Ginjal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen abdomen bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
USG ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahan ginjal. IVP pemberian intravena zat kontras memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal. Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya. Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
Pengobatan Batu Ginjal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Kadang sebuah batu diangkat melalui operasi kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pencegahan Batu Ginjal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Batu kalsium</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.</div>
<ul>
<li>Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).</li>
<li>Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Batu asam urat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/batu-ginjal.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/batu-ginjal.html</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan</b> : <b>Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a></b> <b>dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</b></div>
</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-76361708479097398052012-04-30T04:49:00.000+07:002012-04-30T04:49:40.233+07:00Cidera Kepala (Otak Berat)<div style="text-align: center;">
<b>CIDERA KEPALA (OTAK BERAT)</b></div>
<br />
<b>Pengertian</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi - decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.</div>
<br />
<b>Patofisiologi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma.<br />
<a name='more'></a><br />
Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral. Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit / 100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output. Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi . Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.</div>
<br />
Cidera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
1. Cedera kepala primer : Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cedera primer dapat terjadi :</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Gegar kepala ringan</li>
<li style="text-align: justify;">Memar otak</li>
<li style="text-align: justify;">Laserasi </li>
</ul>
2. Cedera kepala sekunder : Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti :<br />
<ul>
<li>Hipotensi sistemik</li>
<li>Hipoksia</li>
<li>Hiperkapnea</li>
<li>Oedema otak</li>
<li>Komplikasi pernapasan</li>
<li>Infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain</li>
</ul>
<b>Perdarahan Yang Sering Terjadi</b><br />
<br />
1. Epidural Hematoma<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah / cabang-cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis.</div>
<br />
Gejala-gejala yang terjadi :<br />
<ul>
<li>Penurunan tingkat kesadaran</li>
<li>Nyeri kepala</li>
<li>Muntah</li>
<li>Hemiparesis</li>
<li>Dilatasi pupil ipsilateral</li>
<li>Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irreguler</li>
<li>Penurunan nadi</li>
<li>Peningkatan suhu</li>
</ul>
2. Subdural Hematoma<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. Terjadi akibat <br />
pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan. Tanda-tanda dan gejalanya adalah : </div>
<ul>
<li>Nyeri kepala</li>
<li>Bingung</li>
<li>Mengantuk</li>
<li>Menarik diri</li>
<li>Berfikir lambat</li>
<li>Kejang</li>
<li>Udem pupil</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Perdarahan intracerebral berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri; <br />
kapiler; vena.Tanda dan gejalanya :</div>
<ul>
<li>Nyeri kepala</li>
<li>Penurunan kesadaran</li>
<li>Komplikasi pernapasan</li>
<li>Dilatasi pupil</li>
<li>Perubahan tanda-tanda vital</li>
</ul>
3. Perdarahan Subarachnoid<br />
<br />
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.Tanda dan gejala :<br />
<ul>
<li>Nyeri kepala</li>
<li>Penurunan kesadaran</li>
<li>Hemiparese</li>
<li>Kaku kuduk</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b> Sumber : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/cidera-kepala-otak-berat.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/cidera-kepala-otak-berat.html</a></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blink><b>(NEW)</b></blink><b> <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2011/12/askep-pasien-cindra-kepala-berat-ckb.html">Baca juga Asuhan Keperawatan Pasien Cidera Kepala Berat</a> ..!!</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan</b> : <b>Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a></b> <b>dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</b></div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-72415889950779457232012-04-20T23:42:00.000+07:002012-04-20T23:42:23.325+07:00Diare<div style="text-align: center;"><b>DIARE</b></div><br />
<b>Pengertian</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer, A.1999, 501).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Penyebab</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:</div><div style="text-align: justify;">1. Faktor infeksi</div><ul style="text-align: justify;"><li>Infeksi enteral : Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).<a name='more'></a></li>
<li>Infeksi parenteral : Adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.</li>
</ul>2. Faktor malabsorbsi : Malabsorbsi karbohidrat, lemak dan protein.<br />
<br />
3. Faktor makanan :Makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.<br />
<br />
4. Faktor psikologis :Rasa takut, cemas<br />
<br />
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:<br />
<br />
Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:<br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.</li>
<li>Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.</li>
</ol>Diare osmotik (osmotik diarrhoea), disebabkan oleh:<br />
<ol><li>Malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.</li>
<li>Kurang kalori protein.</li>
<li>Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.</li>
</ol><b>Patofisiologi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Penyebab diare yang utama adalah gangguan osmotik, akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Diare juga terjadi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan kemudian diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Diare dapat juga terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. Gangguan motalitas usus juga mengakibatkan diare, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.</div><br />
<b>Tanda dan Gejala</b><br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.</li>
<li>Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.</li>
<li>Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.</li>
<li>Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.</li>
<li>Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.</li>
<li>Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.</li>
<li>Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).</li>
</ol><b>Pemeriksaan Penunjang</b><br />
<ol><li>Pemeriksaan tinja</li>
<li>Makroskopis dan mikroskopis</li>
<li>PH dan kadar gula dalam tinja</li>
<li>Bila perlu diadakan uji bakteri </li>
<li>Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.</li>
<li>Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.</li>
<li>Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.</li>
</ol><b>Penatalaksanaan</b><br />
<br />
Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Cairan per oral : Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.</div><br />
<div style="text-align: justify;">2. Cairan parentral : Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:</div>a. Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg<br />
<ul><li>1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).</li>
<li>7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).</li>
<li>16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit.</li>
</ul>b. Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg<br />
<ul><li>1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).</li>
</ul>c. Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg<br />
<ul><li>1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).</li>
<li>7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).</li>
<li>16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.</li>
</ul>d. Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg<br />
<ul><li>Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.</li>
<li>Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).</li>
</ul>e. Untuk bayi berat badan lahir rendah<br />
<ul><li>Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).</li>
</ul>3. Pengobatan dietetik<br />
<br />
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:<br />
<ul><li>Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh.</li>
<li>Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim).</li>
<li>Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.</li>
</ul>4. Obat-obatan : Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.<br />
<br />
<b>Sumber bacaan :</b> <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/diare.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/diare.html </a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b> : <b>Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a></b> <b>dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</b></div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-78370227098630553872012-04-20T23:34:00.001+07:002012-04-20T23:35:06.115+07:00Kasus Penyakit TBC<div style="text-align: center;"><b>KASUS PENYAKIT TBC</b></div><br />
<div style="text-align: justify;">Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.</div><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: #006600; font-weight: bold;"></span></div><div style="text-align: justify;"><b>Cara Penularan Penyakit TBC</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.</div><br />
<b>Gejala Penyakit TBC</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.</div>Gejala sistemik/umum :<br />
<ol><li>Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.</li>
<li>Penurunan nafsu makan dan berat badan.</li>
<li>Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).</li>
<li>Perasaan tidak enak (malaise), lemah.</li>
</ol>Gejala khusus<br />
<ol><li style="text-align: justify;">Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.</li>
<li style="text-align: justify;">Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.</li>
<li style="text-align: justify;">Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.</li>
<li style="text-align: justify;">Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.</div><br />
<b>Penegakan Diagnosis</b><br />
<br />
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:<br />
<ol><li>Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.</li>
<li>Pemeriksaan fisik.</li>
<li>Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).</li>
<li>Pemeriksaan patologi anatomi (PA).</li>
<li>Rontgen dada (thorax photo).</li>
<li>Uji tuberkulin.</li>
</ol><br />
<b>Sumber Bacaan</b> : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/penyakit-tbc-dapat-menyerang-siapa-saja.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/penyakit-tbc-dapat-menyerang-siapa-saja.html</a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">Yoedhas Flyingdutchman</a></b> <b>dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</b></div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-73425099245665391092012-04-20T14:38:00.000+07:002012-04-20T14:38:13.823+07:00Stroke<div style="text-align: center;"><b>Stroke</b></div><br />
<b>Pengertian</b><br />
<div style="text-align: justify;">Secara umum gangguan pembuluh darah otak atau stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral. Merupakan suatu gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologis pada pembuluh darah serebral, misalnya trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vascular dasar, misalnya aterosklerosis, arteritis, trauma, aneurisme dan kelainan perkembangan.</div><div style="text-align: justify;">Stroke dapat juga diartikan sebagai gangguan fungsional otak yang bersifat :</div><ol><li>fokal dan atau global</li>
<li>akut</li>
<li>berlangsung antara 24 jam atau lebih</li>
<li>disebabkan gangguan aliran darah otak</li>
<li>tidak disebabkan karena tumor/infeksi<a name='more'></a></li>
</ol><b>Klasifikasi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Stroke dapat digolongkan sesuai dengan etiologi atau dasar perjalanan penyakit. Sesuai dengan perjalanan penyakit ,stroke dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Serangan iskemik sepintas/ TIA ( Trans Iskemik Attack) gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.</li>
<li>Progresif/ inevolution (stroke yang sedang berkembang) stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.</li>
<li>Stroke lengkap/completed : gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan sedikit perbaikan. Stroke dimana deficit neurologisnya pada saat onset lebih berat, bisa kemudian membaik/menetap.</li>
</ol><b>Klasifikasi berdasarkan patologi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Stroke Haemorhagic </div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi antara lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri venosa. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;">Stroke non Haemorhagic</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder . Kesadaran umummnya baik.</li>
</ul></div><b>Etiologi</b><br />
<br />
Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain :<br />
1. Thrombosis Cerebral<br />
<div style="text-align: justify;">Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapa menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya.Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral.Tanda dan gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam setelah thrombosis.</div><br />
Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak :<br />
<br />
1. Atherosklerosis<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis atherosklerosis bermacam-macam. Kerusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut :</div><ul><li>Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah.</li>
<li>Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis.</li>
<li>Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan thrombus (embolus)</li>
<li>Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan.</li>
<li>Hypercoagulasi pada polysitemia</li>
<li>Darah bertambah kental, peningkatan viskositas /hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.</li>
<li>Arteritis (radang pada arteri)</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;">2. Emboli</div><br />
<div style="text-align: justify;">Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik. Beberapa keadaan dibawah ini dapat menimbulkan emboli :</div><div style="text-align: justify;">Katup-katup jantung yang rusak akibat Rheumatik Heart Desease.(RHD)</div><div style="text-align: justify;">Myokard infark</div><div style="text-align: justify;">Fibrilasi. Keadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan ventrikel sehingga darah terbentuk gumpalan kecil dan sewaktu-waktu kosong sama sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus kecil.</div><div style="text-align: justify;">Endokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menyebabkan terbentuknya gumpalan-gumpalan pada endocardium.</div><br />
<div style="text-align: justify;">3. Haemorhagic</div><br />
<div style="text-align: justify;">Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang subarachnoid atau kedalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena atherosklerosis dan hypertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah kedalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan ,sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.<br />
<br />
<b>Tanda Dan Gejala</b><br />
<ol><li>Stroke menyebabkan defisit nuurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.</li>
<li>Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)</li>
<li>Lumpuh pada salah satu sisi wajah “Bell’s Palsy”</li>
<li>Tonus otot lemah atau kaku</li>
<li>Menurun atau hilangnya rasa</li>
<li>Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”</li>
<li>Gangguan bahasa (Disatria: kesulitan dalam membentuk kata; afhasia atau disfasia: bicara defeksif/kehilangan bicara)</li>
<li>Gangguan persepsi</li>
<li>Gangguan status mental</li>
</ol></div><b>Patofisiologi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">1. Trombosis (penyakit trombo - oklusif)<br />
<ul><li>Merupakan penyebab stroke yang paling sering. Arteriosclerosis selebral dan perlambatan sirkulasi selebral adalah penyebab utama trombosis selebral, yang adalah penyebab umum dari stroke. Tanda-tanda trombosis selebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien mengalami pusing, perubahan kognitif atau kejang dan beberapa awitan umum lainnya. Secara umum trombosis selebral tidak terjadi secara tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralysis berat pada beberapa jam atau hari. Trombosis terjadi biasanya ada kaitannya dengan kerusakan local dinding pembuluh darah akibat atrosklerosis. Proses aterosklerosis ditandai oleh plak berlemak pada pada lapisan intima arteria besar. Bagian intima arteria sereberi menjadi tipis dan berserabut, sedangkan sel – sel ototnya menghilang. Lamina elastika interna robek dan berjumbai, sehingga lumen pembuluh sebagian terisi oleh materi sklerotik tersebut. Plak cenderung terbentuk pada percabangan atau tempat – tempat yang melengkung. Trombi juga dikaitkan dengan tempat – tempat khusus tersebut. Pembuluh – pembuluh darah yang mempunyai resiko dalam urutan yang makin jarang adalah sebagai berikut : arteria karotis interna, vertebralis bagian atas dan basilaris bawah. Hilangnya intima akan membuat jaringan ikat terpapar. Trombosit menempel pada permukaan yang terbuka sehingga permukaan dinding pembuluh darah menjadi kasar. Trombosit akan melepasakan enzim, adenosin difosfat yang mengawali mekanisme koagulasi. Sumbat fibrinotrombosit dapat terlepas dan membentuk emboli, atau dapat tetap tinggal di tempat dan akhirnya seluruh arteria itu akan tersumbat dengan sempurna.</li>
</ul>2. Embolisme<br />
<ul><li>Embolisme sereberi termasuk urutan kedua dari berbagai penyebab utama stroke. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibanding dengan penderita trombosis. Kebanyakan emboli sereberi berasal dari suatu trombus dalam jantung, sehingga masalah yang dihadapi sebenarnya adalah perwujudan dari penyakit jantung. Meskipun lebih jarang terjadi, embolus juga mungkin berasal dari plak ateromatosa sinus karotikus atau arteria karotis interna. Setiap bagian otak dapat mengalami embolisme, tetapi embolus biasanya embolus akan menyumbat bagian – bagian yang sempit.. tempat yang paling sering terserang embolus sereberi adalah arteria sereberi media, terutama bagian atas.</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;">3. Perdarahan serebri</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab utama kasus GPDO (Gangguan Pembuluh Darah Otak) dan merupakan sepersepuluh dari semua kasus penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteri serebri. Ekstravasasi darah terjadi di daerah otak dan /atau subaraknoid, sehingga jaringan yang terletakdi dekatnya akan tergeser dan tertekan. Darah ini sangat mengiritasi jaringan otak, sehingga mengakibatkan vasospasme pada arteria di sekitar perdarahan. Spasme ini dapat menyebar ke seluruh hemisper otak dan sirkulus wilisi. Bekuan darah yang semula lunak menyerupai selai merah akhirnya akan larut dan mengecil. Dipandang dari sudut histologis otak yang terletak di sekitar tempat bekuan dapat membengkak dan mengalami nekrosis. Karena kerja enzim – enzim akan terjadi proses pencairan, sehingga terbentuk suatu rongga. Sesudah beberapa bulan semua jaringan nekrotik akan terganti oleh astrosit dan kapiler – kapiler baru sehingga terbentuk jalinan di sekitar rongga tadi. Akhirnya rongga terisi oleh serabut – serabut astroglia yang mengalami proliferasi. Perdarahan subaraknoid sering dikaitkan dengan pecahnya suatu aneurisme. Kebanyakan aneurisme mengenai sirkulus wilisi. Hipertensi atau gangguan perdarahan mempermudah kemungkinan ruptur. Sering terdapat lebih dari satu aneurisme.</li>
</ul></div><b><br />
</b><br />
<b>Sumber bacaan : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/stroke.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/stroke.html</a></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> Dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> diambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/">YOEDHAS FLYINGDUTCMAN</a> dengan izin dari sang pemilik blog, tanpa adanya unsur Plagiasi. Hanya sekedar untuk berbagi Ilmu dan menambah Wawasan. Terimakasih..!!</b></div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-84480440283815848552012-04-20T14:14:00.000+07:002012-04-20T14:14:43.447+07:00Typhoid<center><b>TYPHOID</b></center><br />
<br />
<b>Pengertian</b><br />
<div style="text-align: justify;">Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).</div><br />
<div style="text-align: justify;">Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis. (Syaifullah Noer, 1996).</div><br />
<div style="text-align: justify;">Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer Orief.M. 1999).</div><a name='more'></a><br />
<b>Etiologi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C. ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.</div><b><br />
Patofisiologi</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dimakan oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Tanda dan Gejala</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masa tunas typhoid 10 - 14 hari</div><div style="text-align: justify;">1. Minggu I</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;">2. Minggu II</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadaran.</li>
</ul></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pemeriksaan Penunjang</b> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Laboratorium :</div><div style="text-align: justify;">1. Uji Widal</div><div style="text-align: justify;">Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita typhoid. Akibat infeksi oleh salmonella thypi, klien membuat antibodi atau aglutinin yaitu :</div><ul><li>Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh kuman).</li>
<li>Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel kuman).</li>
<li>Aglutinin Vi, yang dibuat karena rangsangan antigen Vi (berasal dari simpai kuman).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita typhoid.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Pemeriksaan SGOT DAN SGPT</div><div style="text-align: justify;">SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Penatalaksanaan</b></div><br />
<div style="text-align: justify;">1. Perawatan</div><ul><li>Pasien diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.</li>
<li>Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Diet</div><ul><li>Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.</li>
<li>Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.</li>
<li>Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.</li>
<li>Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3. Pengobatan</div><ul><li>Klorampenikol</li>
<li>Tiampenikol</li>
<li>Kotrimoxazol</li>
</ul><b>Sumber : <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/typhoid.html">http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/typhoid.html</a></b><br />
<br />
<b><blink>(NEW)</blink> Baca juga <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2011/12/askep-pasien-dengan-typhoid.html">Asuhan Keperawatan Pasien Dengan TYPHOID</a> ..!!</b><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Catatan : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> Dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> diambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/">YOEDHAS FLYINGDUTCMAN</a> dengan izin dari sang pemilik blog, tanpa adanya unsur Plagiasi. Hanya sekedar untuk berbagi Ilmu dan menambah Wawasan. Terimakasih..!!</b></div><ul></ul>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-5242563104354477102012-04-14T08:27:00.000+07:002012-04-14T08:27:18.882+07:00Bimbingan dan Konseling 17+<div style="text-align: center;"><b>Bimbingan Konseling 17+</b></div><br />
<b>A. Bidang Bimbingan dan Konseling</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Terdapat empat bidang bimbingan dan konseling yaitu :</div><div style="text-align: justify;">1. Pengembangan kehidupan pribadi</div><ul style="text-align: justify;"><li>yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Pengembangan kehidupan sosial</div><ul style="text-align: justify;"><li>yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.</li>
</ul><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">3. Pengembangan kemampuan belajar</div><ul style="text-align: justify;"><li>yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">4. Pengembangan karir</div><ul style="text-align: justify;"><li>yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>B. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Layanan Orientasi</div><ul style="text-align: justify;"><li>layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Layanan Informasi</div><ul style="text-align: justify;"><li>layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3. Layanan Konten</div><ul style="text-align: justify;"><li>layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.Layanan Penempatan dan Penyaluran; layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">4. Layanan Konseling Perorangan</div><ul style="text-align: justify;"><li>layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">5. Layanan Bimbingan Kelompok</div><ul style="text-align: justify;"><li>layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan Pengembangan</li>
</ul><div style="text-align: justify;">6. Layanan Konseling Kelompok</div><ul style="text-align: justify;"><li>layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">7. Konsultasi</div><ul style="text-align: justify;"><li>yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">8. Mediasi</div><ul style="text-align: justify;"><li>yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>C. Kegiatan Pendukung Mencakup </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Aplikasi Instrumentasi Data</div><ul style="text-align: justify;"><li>merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Himpunan Data</div><ul style="text-align: justify;"><li>merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3. Konferensi Kasus</div><ul style="text-align: justify;"><li>merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">4. Kunjungan Rumah</div><ul style="text-align: justify;"><li>merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">5. Alih Tangan Kasus</div><ul style="text-align: justify;"><li>merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten. </li>
</ul><br />
Sumber : <a href="http://ades-ilmupsikologi.blogspot.com/2011/12/bimbingan-dan-konseling-17.html"><b>ADES PUTRA</b></a>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-5825345174330124722012-04-14T08:05:00.000+07:002012-04-14T08:05:25.695+07:00Sejarah Konseling Realitas<div style="text-align: center;"><b>Sejarah Konseling Realitas </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">William Glasser adalah seorang psikiater yang mengembangkan konseling realitas pada tahun 1950-an. Glassser mengembangkan teori ini karena merasa tidak puas dengan praktek psikiatri yang telah ada dan dia mempertanyakan dasar-dasar keyakinan terapi yang berorientasi kepada Freudian. Glasser dilahirkan pada tahun 1925 dan dibesarkan di Cleveland, Ohio. Pada mulanya Glasser belajar dibidang teknik kimia di Universitas Case Institute Of Technology. Pada usia 19 tahun ia dilaporkan sebagai penderita shyness atau rasa malu yang akut.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Pada perkembangan selanjutnya Glasser tertarik studi psikologi, kemudian dia mengambil program psikologi klinis pada Western Reserve University dan membutuhkan waktu tiga tahun untuk meraih gelar Ph.D ahirnya Glasser menekuni profesinya dengan menetapkan diri sebagai psikiater. Setelah beberapa waktu melakukan praktek pribadi dibidang klinis Glasser mendapatkan kepercayaan dari California Youth Authority sebagai kepala psikiater di Ventura School For Girl. Mulai saat itulah Glasser melakukan eksperimen tentang prinsip dan teknik reality terapi.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">Pada tahun 1969 Glasser berhenti bekerja pada Ventura dan mulai saat itu mendirikan Institute For Reality Theraphy Di Brent Wood. Selanjutnya menyelenggarakan educator treaning centre yang bertujuan meneliti dan mengembangkan program-program untuk mencegah kegagalan sekolah. Banyak pihak yang dilatih dalam lembaganya ini antara lain: perawat, pengacara, dokter, polisi, psikolog, pekerja social dan guru. </div><br />
<b>Sumber :</b> <a href="hhttp://ades-ilmupsikologi.blogspot.com/2011/12/sejarah-konseling-realitas.html"><b>ADES PUTRA</b></a>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-21858174411999721862012-04-10T12:57:00.000+07:002012-04-10T12:57:40.266+07:00Hipertensi<div style="text-align: center;"><b>HIPERTENSI</b></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian</b></div><div style="text-align: justify;">Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).</div><div style="text-align: justify;">Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).</div><div style="text-align: justify;">Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Etiologi</b></div><br />
<div style="text-align: justify;">Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. </div><div style="text-align: justify;"><a name='more'></a><br />
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:</div><ol><li style="text-align: justify;">Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na. </li>
<li style="text-align: justify;">Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat. </li>
<li style="text-align: justify;">Stress Lingkungan. </li>
<li style="text-align: justify;">Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah.</li>
</ol><b> </b><br />
<b> Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:</b> <br />
<ol><li style="text-align: justify;">Hipertensi Esensial (Primer)Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress. </li>
<li style="text-align: justify;">Hipertensi SekunderDapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Patofisiologi</b> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung.</div><b><br />
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi </b><br />
<br />
<ol><li>Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg </li>
<li>Sakit kepala </li>
<li>Epistaksis </li>
<li>Pusing / migrain </li>
<li>Rasa berat ditengkuk </li>
<li>Sukar tidur </li>
<li>Mata berkunang kunang </li>
<li>Lemah dan lelah </li>
<li>Muka pucat </li>
<li>Suhu tubuh rendah</li>
</ol><b> Pemeriksaan Penunjang</b><br />
<div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Laboratorium </div><div style="text-align: justify;">1. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia. </div><div style="text-align: justify;">BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal. </div><div style="text-align: justify;">2. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin. </div><div style="text-align: justify;">Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.</div><div style="text-align: justify;">3. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati </div><div style="text-align: justify;">4. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi. </div><div style="text-align: justify;">5. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal. </div><div style="text-align: justify;">6. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.</div><br />
<b>Penatalaksanaan </b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">a. Penatalaksanaan Non Farmakologis </div><ol><li style="text-align: justify;">DietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma. </li>
<li style="text-align: justify;">Aktivitas</li>
<li style="text-align: justify;">Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;">b. Penatalaksanaan Farmakologis</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu: </div><ol style="text-align: justify;"><li>Mempunyai efektivitas yang tinggi. </li>
<li>Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal. </li>
<li>Memungkinkan penggunaan obat secara oral. </li>
<li>Tidak menimbulakn intoleransi. </li>
<li>Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien. </li>
<li>Memungkinkan penggunaan jangka panjang.</li>
<li>Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.</li>
</ol><br />
Sumber :<br />
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/hipertensi.html<br />
<br />
<blink><b>(NEW)</b></blink> Baca juga <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2011/12/askep-pasien-dengan-hipertensi.html">Asuhan Keperawatan Pasien Hipertensi</a> ..!!<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b> : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a> dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-55719300326591298182012-04-10T10:50:00.002+07:002012-04-10T12:55:45.308+07:00Infeksi Saluran Kemih<div style="text-align: center;"><b>INFEKSI SALURAN KEMIH</b></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian</b></div><div style="text-align: justify;">Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001)</div><div style="text-align: justify;">Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Klasifikasi</b></div><br />
<div style="text-align: justify;">Klasifikasi infeksi saluran kemih sebagai berikut :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Kandung kemih (sistitis)</li>
<li>Uretra (uretritis)</li>
<a name='more'></a>
<li>Prostat (prostatitis)</li>
<li>Ginjal (pielonefritis)</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. ISK uncomplicated (simple)</div><div style="text-align: justify;">ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usi lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. ISK complicated</div><div style="text-align: justify;">Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.</li>
<li>Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.</li>
<li>Gangguan daya tahan tubuh</li>
<li>Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp yang memproduksi urease. </li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Etiologi</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated</li>
<li>Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)</li>
<li>Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ol style="text-align: justify;"><li>Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif</li>
<li>Mobilitas menurun</li>
<li>Nutrisi yang sering kurang baik</li>
<li>Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral</li>
<li>Adanya hambatan pada aliran urin</li>
<li>Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Patofisiologi</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui : kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen.</div><div style="text-align: justify;">Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu asending dan hematogen.</div><div style="text-align: justify;">1. Asending</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masuknya mikroorganisme dalm kandung kemih, antara lain: factor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.</div><div style="text-align: justify;">Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Hematogen</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu: adanya bendungan total urine yang mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ol><li style="text-align: justify;">Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap atau kurang efektif.</li>
<li style="text-align: justify;">Mobilitas menurun</li>
<li style="text-align: justify;">Nutrisi yang sering kurang baik</li>
<li style="text-align: justify;">System imunnitas yng menurun</li>
<li style="text-align: justify;">Adanya hambatan pada saluran urin</li>
<li style="text-align: justify;">Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.</li>
<li style="text-align: justify;">Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat tersebut mengakibatkan distensii yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri dan residu kemih menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal sendiri, kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar ke suluruh traktus urinarius. Selain itu, beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain: adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang menakibtakan penimbunan cairan bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter yang disebut sebagai hidronefroses. Penyebab umum obstruksi adalah: jaringan parut ginjal, batu, neoplasma dan hipertrofi prostate yang sering ditemukan pada laki-laki diatas usia 60 tahun.</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Tanda dan Gejala</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah adalah :</div><ol><li style="text-align: justify;">Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih</li>
<li style="text-align: justify;">Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis</li>
<li style="text-align: justify;">Hematuria</li>
<li style="text-align: justify;">Nyeri punggung dapat terjadi</li>
<li style="text-align: justify;">Tanda dan gejala ISK bagian atas adalah :</li>
<li style="text-align: justify;">Demam</li>
<li style="text-align: justify;">Menggigil</li>
<li style="text-align: justify;">Nyeri panggul dan pinggang</li>
<li style="text-align: justify;">Nyeri ketika berkemih</li>
<li style="text-align: justify;">Malaise</li>
<li style="text-align: justify;">Pusing</li>
<li style="text-align: justify;">Mual dan muntah</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pemeriksaan Penunjang</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ol><li style="text-align: justify;">Urinalisis</li>
<li style="text-align: justify;">Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemih</li>
<li style="text-align: justify;">Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.</li>
<li style="text-align: justify;">Bakteriologis</li>
<li style="text-align: justify;">Mikroskopis</li>
<li style="text-align: justify;">Biakan bakteri</li>
<li style="text-align: justify;">Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik</li>
<li style="text-align: justify;">Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi.</li>
<li style="text-align: justify;">Metode tes</li>
<li style="text-align: justify;">Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka psien mengalami piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.</li>
<li style="text-align: justify;">Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) :</li>
<li style="text-align: justify;">Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (misal, klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek).</li>
<li style="text-align: justify;">Tes- tes tambahan :</li>
<li style="text-align: justify;">Urogram intravena (IVU), Pielografi (IVP), msistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate. Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Penatalaksanaan</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ol style="text-align: justify;"><li>Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal terhaap flora fekal dan vagina.</li>
<li>Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:</li>
<li>Terapi antibiotika dosis tunggal</li>
<li>Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari</li>
<li>Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu</li>
<li>Terapi dosis rendah untuk supresi</li>
<li>Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus segera ditangani. Setelah penanganan dan sterilisasi urin, terapi preventif dosis rendah.</li>
<li>Penggunaan medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin), trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim, septra), kadang ampicillin atau amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap bakteri ini. Pyridium, suatu analgesic urinarius jug adapt digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat infeksi. </li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pemakaian obat pada usia lanjut perlu dipikirkan kemungkina adanya:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Gangguan absorbsi dalam alat pencernaan</li>
<li>Interansi obat</li>
<li>Efek samping obat</li>
<li>Gangguan akumulasi obat terutama obat-obat yang ekskresinya melalui ginjal</li>
<li>Resiko pemberian obat pada usia lanjut dalam kaitannya dengan faal ginjal:</li>
<li>Efek nefrotosik obat</li>
<li>Efek toksisitas obat</li>
</ol><br />
Sumber :<br />
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/infeksi-saluran-kemih-isk.html<br />
<br />
<blink><b>(NEW)</b></blink> Baca juga <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2011/12/askep-infeksi-saluran-kemih-isk.html">Asuhan Keperawatan Pasien Infeksi Saluran Kemih</a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b> : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a> dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-81070012394788421612012-04-05T21:02:00.001+07:002012-04-05T21:05:14.454+07:00Gastroenteritis<div style="text-align: center;"><b>GASTROENTERITIS</b></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian</b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Gastroenteritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah.</div><div style="text-align: justify;">Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya.</div><div style="text-align: justify;">Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan .</div><div style="text-align: justify;">Dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Gstroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.</div><a name='more'></a><b>Etiologi</b><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Infeksi Virus</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Retavirus</div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahulu atau disertai dengan muntah.</li>
<li>Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin.</li>
<li>Dapat ditemukan demam atau muntah.Di dapatkan penurunan HCC.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Enterovirus</div><ul style="text-align: justify;"><li>Biasanya timbul pada musim panas.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3. Adenovirus</div><ul style="text-align: justify;"><li>Timbul sepanjang tahun.Menyebabkan gejala pada saluran pencernaan/pernafasan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">4. Norwalk</div><div style="text-align: justify;">5. Epidemik</div><ul style="text-align: justify;"><li>Dapat sembuh sendiri (dalam 24-48 jam)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Bakteri</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Stigella</div><ul style="text-align: justify;"><li>Semusim, puncaknya pada bulan Juli-September</li>
<li>Insiden paling tinggi pada umur 1-5 tahun</li>
<li>Dapat dihubungkan dengan kejang demam.</li>
<li>Muntah yang tidak menonjol</li>
<li>Sel polos dalam feses</li>
<li>Sel batang dalam darah</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Salmonella</div><ul style="text-align: justify;"><li>Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur 1 tahun.</li>
<li>Menembus dinding usus, feses berdarah, mukoid.</li>
<li>Mungkin ada peningkatan temperatur</li>
<li>Muntah tidak menonjol</li>
<li>Sel polos dalam feses</li>
<li>Masa inkubasi 6-40 jam, lamanya 2-5 hari.</li>
<li>Organisme dapat ditemukan pada feses selama berbulan-bulan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Escherichia coli</div><ul style="text-align: justify;"><li>Baik yang menembus mukosa (feses berdarah) atau yang menghasilkan entenoksin.</li>
<li>Pasien (biasanya bayi) dapat terlihat sangat sakit.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Campylobacter</div><ul style="text-align: justify;"><li>Sifatnya invasis (feses yang berdarah dan bercampur mukus) pada bayi dapat menyebabkan diare berdarah tanpa manifestasi klinik yang lain.</li>
<li>Kram abdomen yang hebat.</li>
<li>Muntah/dehidrasi jarang terjadi</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Yersinia Enterecolitica</div><ul style="text-align: justify;"><li>Feses mukosa</li>
<li>Sering didapatkan sel polos pada feses.</li>
<li>Mungkin ada nyeri abdomen yang berat</li>
<li>Diare selama 1-2 minggu.</li>
<li>Sering menyerupai apendicitis.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Faktor Non Infeksiosus</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Malabsorbsi</div><ul style="text-align: justify;"><li>Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa, maltosa, dan sukrosa), non sakarida (intoleransi glukosa, fruktusa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.</li>
<li>Malabsorbsi lemak : long chain triglyceride.</li>
<li>Malabsorbsi protein : asam amino, B-laktoglobulin.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Faktor makanan</div><ul style="text-align: justify;"><li>Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan (milk alergy, food alergy, dow’n milk protein senditive enteropathy/CMPSE).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Faktor Psikologis</div><ul style="text-align: justify;"><li>Rasa takut,cemas. </li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Patofisiologi</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Manifestasi KLinis</b></div><ol style="text-align: justify;"><li>Nyeri perut (abdominal discomfort)</li>
<li>Rasa perih di ulu hati</li>
<li>Mual, kadang-kadang sampai muntah</li>
<li>Nafsu makan berkurang</li>
<li>Rasa lekas kenyang</li>
<li>Perut kembung</li>
<li>Rasa panas di dada dan perut</li>
<li>Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba).</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Komplikasi</b></div><ol style="text-align: justify;"><li>Dehidrasi</li>
<li>Renjatan hipovolemik</li>
<li>Kejang</li>
<li>Bakterimia</li>
<li>Mal nutrisi</li>
<li>Hipoglikemia</li>
<li>Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tingkat derajat Dehidrasi</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Dehidrasi ringan</div><div style="text-align: justify;">Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.</div><div style="text-align: justify;">2. Dehidrasi Sedang</div><div style="text-align: justify;">Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.</div><div style="text-align: justify;">3. Dehidrasi Berat</div><div style="text-align: justify;">Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Pemeriksaan Penunjang</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :</div><div style="text-align: justify;">1. Pemeriksaan Tinja</div><div style="text-align: justify;">Makroskopis dan mikroskopis.</div><div style="text-align: justify;">pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula.</div><div style="text-align: justify;">Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Pemeriksaan Darah</div><div style="text-align: justify;">pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.</div><div style="text-align: justify;">Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Doudenal Intubation</div><div style="text-align: justify;">Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Penatalaksanaan Medis</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Pemberian cairan.</div><div style="text-align: justify;">Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan : Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih.</div><div style="text-align: justify;">2. Obat-obatan.</div><br />
<br />
Sumber :<br />
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/gastroenteritis.html<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b> : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a> dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-22594642688990397042012-04-04T05:56:00.000+07:002012-04-04T05:56:52.230+07:00Diabetes Militus<div style="text-align: center;"><b>DIABETES MILITUS</b></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian</b></div><div style="text-align: justify;">Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Klasifikasi</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)</li>
<li>Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)</li>
<li>Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya</li>
<li>Diabetes mellitus gestasional (GDM)</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Etiologi</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diabetes tipe I :</div><div style="text-align: justify;">1. Faktor genetik</div><ul style="text-align: justify;"><li>Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Faktor-faktor imunologi</div><ul style="text-align: justify;"><li>Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3. Faktor lingkungan</div><ul style="text-align: justify;"><li>Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diabetes Tipe II</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.</div><div style="text-align: justify;">Faktor-faktor resiko :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)</li>
<li>Obesitas</li>
<li>Riwayat keluarga</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tanda dan Gejala</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.</div><div style="text-align: justify;">Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Katarak</li>
<li>Glaukoma</li>
<li>Retinopati</li>
<li>Gatal seluruh badan</li>
<li>Pruritus Vulvae</li>
<li>Infeksi bakteri kulit</li>
<li>Infeksi jamur di kulit</li>
<li>Dermatopati</li>
<li>Neuropati perifer</li>
<li>Neuropati viseral</li>
<li>Amiotropi</li>
<li>Ulkus Neurotropik</li>
<li>Penyakit ginjal</li>
<li>Penyakit pembuluh darah perifer</li>
<li>Penyakit koroner</li>
<li>Penyakit pembuluh darah otak</li>
<li>Hipertensi</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pemeriksaan Penunjang</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Glukosa darah sewaktu</li>
<li>Kadar glukosa darah puasa</li>
<li>Tes toleransi glukosa</li>
<li>Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kadar glukosa darah sewaktu</div><div style="text-align: justify;">Plasma vena :</div><div style="text-align: justify;"><100></div><div style="text-align: justify;">100 - 200 = belum pasti DM</div><div style="text-align: justify;">>200 = DM</div><div style="text-align: justify;">Darah kapiler :</div><div style="text-align: justify;"><80></div><div style="text-align: justify;">80 - 100 = belum pasti DM</div><div style="text-align: justify;">> 200 = DM</div><div style="text-align: justify;">Kadar glukosa darah puasa</div><div style="text-align: justify;">Plasma vena :</div><div style="text-align: justify;"><110></div><div style="text-align: justify;">110 - 120 = belum pasti DM</div><div style="text-align: justify;">> 120 = DM</div><div style="text-align: justify;">Darah kapiler :</div><div style="text-align: justify;"><90></div><div style="text-align: justify;">90 - 110 = belum pasti DM</div><div style="text-align: justify;">> 110 = DM</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :</div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)</li>
<li>Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)</li>
<li>Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b><br />
Penatalaksanaan</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.</div><div style="text-align: justify;">Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Diet</li>
<li>Latihan</li>
<li>Pemantauan</li>
<li>Terapi (jika diperlukan)</li>
<li>Pendidikan</li>
</ul><br />
Sumber :<br />
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/diabetes-militus.html<br />
<br />
<b><blink>(NEW)</blink></b><blink></blink> Baca juga <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2011/12/askep-pasien-diabetes-militus.html">Asuhan Keperawatan Pasien dengan Diabetes Militus</a> ..!!<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b> : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a> dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9218212561042487805.post-75722371036791140402012-04-04T05:43:00.000+07:002012-04-04T05:43:30.084+07:00BBLR<div style="text-align: center;"><b>BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)</b></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian</b></div><div style="text-align: justify;">Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan pada saat kelahiran kurang dari 2500 gr atau lebih rendah (WHO, 1961).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam hal ini dibedakan menjadi :</div><div style="text-align: justify;">Prematuritas murni</div><br />
<div style="text-align: justify;">Yaitu bayi pada kehamilan 37 minggu dengan berat badan sesuai. Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR) Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Etiologi</b></div><div style="text-align: justify;"><a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang berhubungan, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Faktor ibu</div><ul style="text-align: justify;"><li>Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diaatas 35 tahun</li>
<li>Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat</li>
<li>Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Faktor kehamilan</div><ul style="text-align: justify;"><li>Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum</li>
<li>Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Faktor janin</div><ul style="text-align: justify;"><li>Cacat bawaan, infeksi dalam rahim</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Faktor yang masih belum diketahui</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Komplikasi</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin</li>
<li>Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu</li>
<li>Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak</li>
<li>Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan darah</li>
<li>Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)</li>
<li>Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Penatalaksanaan</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen </li>
<li>Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)</li>
<li>Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup</li>
<li>Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat.</li>
</ul><br />
Sumber :<br />
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/03/berat-badan-lahir-rendah-bblr.html<br />
<br />
<b><blink>(NEW)</blink></b><blink></blink> Baca juga <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2011/12/askep-pasien-bblr.html">Asuhan Keperawatan Pasien dengan BBLR</a> ..!!<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b> : Seluruh <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/01/kumpulan-asuhan-keperawatan.html">Asuhan Keperawatan</a> dan <a href="http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/01/kumpulan-artikel-kesehatan.html">Artikel Kesehatan</a> lainnya di ambil dari <a href="http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/" target="_blank">YoedhasFlyingdutchman</a> dengan seizin dari pemilik blog tanpa adanya unsur plagiasi, hanya untuk sekedar berbagi Ilmu dan menambah wawasan.. Terimakasih..!!</div>Joesafirahttp://www.blogger.com/profile/12147744429696105677noreply@blogger.com1