KONSELOR SEKOLAH
Di sekolah konselor merupakan salah seorang personil sekolah yang memiliki tugas yang lain daripada personil sekolah yang lainnya. Namun, kekhususan tugas konselor itu sering kali tidak tampak baik oleh personil sekolah lainnya maupun oleh siswa. Oleh karena itu, apabila konselor sekolah sekali-kali menemui kekecewaan karena pihak-pihak lain disekolah itu menganggap sepi atau menyepelekan peranan yang dibawakan konselor tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, Belkin (1975) menegemukakan lima pedoman yang hendak diikuti oleh konselor di sekolah apabila ia berkehendak untuk diakui keprofesionalannya.
- Konselor harus memulai karirnya sejak hari-hari pertama menampilkan diri sebagai konselor di sekolah tersebut, dengan program kerja yang jelas dan siap untuk melaksanakan program tersebut.
- Konselor sekolah harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan personil sekolah yang lainnya dan dengan siswa.
- Adalah tanggung jawab konselor untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan peranannya itu kedalam kegiatan nyata.
- Konselor sekolah, agar dapat bekerja secara efektif, harus memahami tanggung jawabnya kepada semua siswa-siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang mengalami kesulitan belajar, maupun siswa-siswa yang mempunyai bakat istimewa (gifted), yang berpotebsi rata-rata, yang pemalu dan menarik diri dari hadapan khalayak ramai, serta yang bersikap menarik perhatian atau mengambil muka pada konselor dan personil sekjolah lainnya.
- Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa-siswa yang mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah dan siswa-siswa yang menderita gangguan emosional, khususnya melalui penggunaan program-program kelompok, program kegiatan diluar sekolah dan kegiatan pendidikan/pengajaran di sekolah, dan bentuk-bentuk pelayanan lainnya. Lebih lanjut, konselor sekolah harus memperkuat komitmennya terhadap siswa-siswa tersebut mengingat bahwa konselorlah sebagai tenaga profesional pertama yang berhubungan dengan siswa-siswa tersebut dan mampu memberikan bantuan kepada mereka.
Mengenai peranan dan program umum pelayanan bimbingan dan konseling disekolah ini, Himpunan Konselor Sekolah di Amerika Serrikat (American School Counselor Association-ASCA) menegaskan dalam pernyataan resminya tentang praktek bimbingan dan konseling yang menjadi tugas para konselor sekolah (ASCA, 1981), yaitu sebagai berikut:
- Mengorganisasikan dan menyelenggarakan program bimbingan yang berpusat pada aspek-aspek penting perkembangan remaja, yaitu pengembangan identitas, pilihan dan perencanaan karir, hubungan sosial, dan lain sebagainya.
- Mengorganisasikan dan memungkinkan tersedianya sistem informasi yang komprehensif yang diperlukan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan dan jabatan.
- Membantu siswa dalam pengukuran ciri-ciri kepribadian (seperti kemampuan dasar, minat, bakat, kebutuhan, dan kematangan karir) yang hasilnya dapat dipergunakan dalam pemilihan mata-mata pelajaran yang akan diambil, pilihan jabatan dan perencanaan apa yang akan dilakukan sesudah tamat sekolah menengah.
- Menyediakan program perbaikan (remedial) atau program-program pilihan untuk siswa-siswa yang memperlihatkan gejala-gejala salah suai, ketidakmatangan vokasional, atau sikap-sikap negatif dalam kaitannya dengan perkembangan pribadi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Dadang S. dan Sunaryo K., (1980), Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung : Publikasi Jurusan BP FIP IKIP Bandung.
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar
Komentar anda sangat penting bagi kami, silahkan berkomentar sesuai dengan isi judul postingan. Komentar yang berbau sara atau pornografi akan kami hapus. Buatlah diri anda senyaman mungkin di blog kami. Terimakasih..!