- http://athos666.multiply.com/journal/item/13/Sejarah_Tasawuf
- http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/10/pengertian-ilmu-tasawuf.html
- Dampak Positif dan Negatif Akibat Perkembangan Internet
- Metode Kerja Kelompok
- Akhlak Anak Terhadap Orang Tua dan Murid Terhadap Guru
- Faham Mu'tazila
- Metode Tanya Jawab
- Pengertian Psikologi Pendidikan
- Kendala Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Berbasis Masyarakat
- Pengertian, Sejarah, dan Ruang Lingkup Psikologi
- Bentuk Bentuk Pendidikan
- Askep Pasien Cindra Kepala Berat (CKB)
Joesafira
PENGERTIAN dan ASAL - USUL TASAWUF
Menurut bahasa, istilah tasawuf berasal dari kata shaf, shuf, dan shuffah. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan - Nya dalam barisan ( shaffan ) yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.”
Jika dilihat dari asal kata shaf, maka tasawuf berarti menyusun barisan di jalan Allah. Shuf adalah bulu domba yang sering digunakan oleh pemimpin Yahudi dan Kristen sebagai simbol kesederhanaan. Jika ditinjau dari asal kata shuf, maka tasawuf berarti hal yang identik dengan kesederhanaan.
Shuffah adalah tempat duduk kecil yang terbuat dari kayu atau batu yang digunakan oleh para sahabat Nabi saw sehingga mereka disebut Ahlus - shuffah. Tasawuf diyakini berasal dari kebiasaan para sahabat Nabi saw tersebut. Kesimpulannya, tasawuf adalah barisan - barisan yang senantiasa berada di jalan Allah dan hidup sederhana dengan mencontoh teladan para sahabat Nabi saw.
Ada beberapa ulama yang telah mendefinisikan istilah tasawuf, antara lain : Abu Muhammad al-Jariri, al-Kattani, al-Ruwaim, Dzun-Nun al-Mishri, dan al-Junaid. Abu Muhammad al-Jariri berkata, “Tasawuf adalah memasuki akhlak yang baik dan keluar dari akhlak yang buruk.” Al-Kattani berkata, ”Tasawuf adalah akhlak. Barangsiapa bertambah baik akhlaknya, bertambah baik pula tasawufnya.” Al-Ruwaim berkata, “Tasawuf adalah membiarkan diri bersama Allah menurut apa yang dikehendaki-Nya.” Sedangkan Dzun-Nun al-Mishri berkata, “Sufi adalah orang yang tidak berpayah-payah meminta dan tidak kecewa oleh penolakan.” Jadi, Tasawuf bisa didefinisikan sebagai pendidikan tentang bagaimana seorang hamba harus berakhlak mulia serta menyerahkan urusannya kepada Allah.
Ada lagi pendapat lain yang mengatakan tentang awal kemunculan kata tasawuf. Ibnu Taimiyah dan sebelum itu Ibnu Al Jauzi dan Ibu Khaldun menyebutkan bahwa kata sufi tidak dikenal di tiga abad hijriyah, namun pembicaran tentang tasawuf dikenal setelah itu. As Siraj Ath Thusi berkata di bab khusus yang ia buat untuk mengkounter pendapat yang menyatakan, ”Kami tidak mendengar penyebutan orang-orang sufi pada zaman dulu dan kata tersebut adalah kata baru ”Kata As Siraj”, Jika penanya bertanya dengan berkata bahwa kami tidak mendengar penyebutan orang-orang sufi dikalangan sahabat-sahabat Nabi SAW atau generasi sesudah mereka, kami hanya mengenal istilah orang-orang ahli ibadah, orang-orang zuhud, para pengembara, para orang miskin, Selain itu, tidak pernah dikatakan kepada seorang sahabat bahwa ia orang sufi.
Hal yang sama dikatakan As-Sahruradi .”kata tasawuf tidak dikenal pada zaman Rasullullah, ada lagi yang mengatakan bahwa kata tasawuf ( sufi ) tidak dikenal hingga tahun 200 Hijriyah. Abdurrahman Al Jami menegaskan, ”Abu Hasyim Al Kufi adalah orang yang pertama kali dipanggil dengan nama sufi dan sebelumnya tidak ada seorang pun yang diberi nama dengan nama tersebut, Khaniqah yang pertama kali ialah khaniqah di Ramlah, Syam.
Adapun Al Hajuwiri, ia menyebutkan kata tasawuf sudah ada pada zaman Rasullullah dan denga kata yang sama Al Hajuwiri berhujjah dengan hadits palsu Yang diatasnamakan kepada Rasullullah, katanya Beliau bersabda, ”Barangsiapa mendengar suara orang-orang sufi, namun tidak mengamankan doa mereka, ia ditulis disisi Allah sebagai orang yang lalai.
Padahal Al Hajuwiri sendiri menulis di akhir bab yang sama ketika menjelaskan perkataan Abui Al Hasan Al Busynaji. ”Tasawuf pada hari ini adalah nama tanpa hakekat dan sebelum itu adalah hakekat tanpa nama, Maksudnya, nama tasawuf tidak ada pada zaman sahabat dan generasi salaf sedang maknanya ada pada setiap orang dari mereka, sedang sekarang namanya ada, namun maknanya tidak ada.
Adapun para orientalis yang menulis tasawuf seperti Nichelson, ia berpendapat bahwa kata tasawuf pertama kali diberikan kepada Abu Hasyim Al Kufi ( meninggal pada tahun 150 H ).
Adapun bentuk jamak kata sufi , yaitu shufiyah ( orang - orang sufi) yang muncul pada tahun 189 H ( 814 M ) di Iskandariyah, maka itu menunjukkan dekatnya periode ketika itu dengan salah satu aliran tasawuf islam, yang nyaris merupakan aliran Syiah dan muncul di Kufah. Abdak adalah imam terakhir tasawuf dan termasuk orang yang berpendapat imamah ( kepemimpinan ) itu bisa dimiliki dengan pewarisan dan penunjukan . Abdak tidak makan daging dan meninggal dunia di Baghdad kira-kira pada tahun 210 H, jadi penggunaan kat sufi terbatas di Kufah.
DAFTAR PUSTAKA
Category:
Perkembangan Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
aloe brow...........
mau ngenalin blog....
http://pelajarankuliahku.blogspot.com/
kunjungi y.......
insya,allah bermanfaat....
terima kasih.......
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar
Komentar anda sangat penting bagi kami, silahkan berkomentar sesuai dengan isi judul postingan. Komentar yang berbau sara atau pornografi akan kami hapus. Buatlah diri anda senyaman mungkin di blog kami. Terimakasih..!