- Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Kesehatan Keluarga
- Makan dan Minum
- Eliminasi : BAK dan BAB
- Personal Hygiene
2. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
- Dalam 1 jam intervensi, persepsi subjektif klien tentang ketidaknyamanan menurun seperti ditunjukkan skala nyeri.
- Indikator objektif seperti meringis tidak ada/menurun.
- Kaji dan catat nyeri
- Beritahu pasien untuk menghindari mengejan, meregang, batuk dan mengangkat benda yang berat.
- Ajarkan bagaimana bila menggunakan dekker (bila diprogramkan).
- Ajarkan pasien pemasangan penyokong skrotum/kompres es yang sering diprogramkan untuk membatasi edema dan mengendalikan nyeri.
- Berikan analgesik sesuai program.
- Dalam 8-10 jam pembedahan, pasien berkemih tanpa kesulitan. Haluaran urine 100 ml selama setiap berkemih dan adekuat (kira-kira 1000-1500 ml) selama periode 24 jam.
- Kaji dan catat distensi suprapubik atau keluhan pasien tidak dapat berkemih.
- Pantau haluarna urine. Catat dan laporkan berkemih yang sering < 100 ml dalam suatu waktu.
- Permudah berkemih dengan mengimplementasikan : pada posisi normal untuk berkemih rangsang pasien dengan mendengar air mengalir/tempatkan pada baskom hangat.
- Setelah instruksi, pasien mengungkapkan pengetahuan tentang tanda dan gejala komplikasi GI dan menjalankan tindakan yang diprogramkan oleh pencegahan.
- Ajarkan pasien untuk waspada dan melaporkan nyeri berat, menetap, mual dan muntah, demam dan distensi abdomen, yang dapat memperberat awitan inkarserasi/strangulasi usus.
- Dorong pasien untuk mengikuti regumen medis : penggunaan dekker atau penyokong lainnya dan menghindari mengejan meregang, konstipasi dan mengangkat benda yang berat.
- Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi diit tinggi residu atau menggunakan suplement diet serat untuk mencegah konstipasi, anjurkan masukan cairan sedikitnya 2-3 l/hari untuk meningkatkan konsistensi feses lunak.
- Beritahu pasien mekanika tubuh yang tepat untuk bergerak dan mengangkat.
- Hasil yang diperkirakan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, rasa nyeri berkurang sampai hilang
- Kaji karakteristik nyeri
- Ajarkan pasien teknik relaksasi panas dalam
- Atur posisi yang nyaman
- Monitor tanda – tanda vital
- Kolaburasi dokter untuk pemberian analgetik
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam aktifitas pasien tidak terganggu
- Bantu pasien dalam melakukan ROM aktif dan pasif
- Bantu dalam hal pemenuhan kebutuhan pasien
- Kaji tingkat kemampuan pasien
- Anjurkan pasien untuk beraktifitas
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan, infeksi tidak terjadi
- Kaji luka pasien
- Monitor tanda-tanda vital pasien
- Ganti balut setiap hari dengan teknik steril
- Monitor hasil laboratorium (Hb, Leko, Trombosit)
- Kolaburasi dokter untuk pemberian antibiotik
- Core Principle and Practice of Medical Surgical Nursing. Ledmann’s.
- Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI. 1998.
- Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. EGC. 2001.
- Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I. 2002.
- Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staf Pengajar UI. FK UI.
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar
Komentar anda sangat penting bagi kami, silahkan berkomentar sesuai dengan isi judul postingan. Komentar yang berbau sara atau pornografi akan kami hapus. Buatlah diri anda senyaman mungkin di blog kami. Terimakasih..!